Selasa, 25 Desember 2012

Pola Kemitraan Untuk Menjamin Keberlangsungan Bisnis Ternak


Bisnis ternak ayam broiler atau ayam pedaging merupakan bisnis yang cukup banyak dilakukan oleh peternak di Indonesia. Namun harga pakan yang semakin melambung dan harga pasar yang fluktuatif membuat nasib peternak tidak kunjung membaik, terlebih bagi peternak bermodal keci. Belum lagi hantaman penyebaran virus flu brurung yang kian memperparah keadaan. Salah satu cara beternak yang dipandang mampu mengatasi hal tersebut adalah pola kemitraan.

Selama ini dalam bisnis ternak ayam pedgingh dikenal ada tiga tipe peternak ayam pedaging yaitu kemitraan, mandiri, dan komersial farm . Yang terakhir dimiliki pabrikan (industri). Pelaksana kemitraan (inti) adalah industri seperti gGrup Japfa, Charoen Pokphand (CP), CJ Feed, Sierad Produce, Wonokoyo, poultry shop (PS), maupun pribadi pemilik modal besar.
Peternak mandiri adalah mereka yang membeli sapronak dari pabrikan dan menjual hasil panen sendiri sehingga untung maupun rugi ditanggung sendiri. Jika modal usaha ternak ini kecil, saat mengalami kerugian akan kesulitan memulai usaha lagi.
Peternak kemitraan tidak membeli sapronak dan tidak memasarkan hasil panen sendiri. Mereka memperoleh penghasilan atas dasar kesepakatan dengan inti.
Sistem kemitraan pada ayam broiler cenderung meminimalisir resiko kerugian yang akan ditanggung oleh peternak. Akibat dari beragam faktor yang mungkin akan menyebabkan usaha itu merugi. Dengan sistem itu, peternak tak dapat mendapat keuntungan yang berlebih saat harga jual ayam melonjak tinggi, seperti yang didapat oleh peternak mandiri.
Jika anda ingin merintis usaha dalam ternak broiler namun masih takut resiko, tidak ada salahnya untuk menimbang pola kemitraan ini.


source : Berbagai Sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar