Rabu, 13 Juni 2012

3 pertimbangan saat menghadapi jeratan cinta segitiga


Setiap orang pasti berharap punya hubungan asmara yang baik dan langgeng dengan kekasihnya. Tapi bagaimana jika Anda dihadapkan dengan cinta segitiga, dan lebih buruknya lagi, Anda lah yang menjadi ‘orang ketiga’ di antara hubungan si dia dan kekasihnya?



Mencintai pria yang sudah punya kekasih mendatangkan siksaan batin yang luar biasa, tapi di saat yang sama, mungkin Anda melihatnya sebagai pengalaman terindah dalam hidup.
Kenapa sangat menyiksa? “Karena Anda akan sulit berhenti atau mengubahnya. Anda terjerat dalam situasi yang sebenarnya tidak Anda inginkan tapi tidak bisa melepaskannya,” ujar pakar percintaan Rinatta, seperti dikutip dari No More Heartbreak.

Mungkin Anda sadar apa yang Anda lakukan salah, tapi mungkin Anda merasa tidak bisa berbuat apa-apa untuk terlepas dari jeratan cinta segitiga ini.
Di sisi lain, terlibat dalam cinta segitiga bisa dianggap momen yang indah karena mungkin Anda melihat si dia sebagai sosok pria sempurna dan ideal. Anda merasa ada koneksi khusus yang terjadi di antara kalian. Mungkin juga karena perlakuan sang pria yang begitu perhatian dan bisa memberi apa yang Anda inginkan.
Tapi yang perlu diingat, di balik kesenangan dan koneksi spesial itu, secara sadar atau tidak Anda merasakan sakit luar biasa. Rasanya seperti berada di roller coaster; dinaikkan setinggi-tingginya, tapi tiba-tiba dihempaskan ke bawah.



Sebelum terperangkap dalam perasaan cinta yang semakin dalam, segera akhiri hubungan Anda dan si dia. Karena perlu anda ingat hubungan semacam ini selain akan menyakiti diri sendiri, Anda juga akan menyakiti hati wanita lain.
Tidak mudah memang menghapus rasa cinta dan berpisah dengan orang yang dicintai. Tapi dengan mempertimbangkan tiga hal ini, mungkin bisa membantu Anda untuk mengambil keputusan:

1. Apakah Dia Satu-satunya?

Hal pertama yang harus ditanyakan kepada diri sendiri: bagaimana jika si dia bukan orang yang dicari selama ini? Bagaimana jika hubungan ini hanya sebuah ‘batu loncatan’ untuk mendapatkan cinta sejati yang sebenarnya?
Pikirkan dan renungkanlah baik-baik. Mungkin Anda sulit melepaskan dia karena menganggap hanya dialah orang yang Anda cintai. Coba bersikap lebih terbuka kepada pria lain, perbanyak sosialisasi dan berkenalan dengan orang baru. Mungkin ada pria di luar sana yang lebih baik, dan masih berstatus single.

2. Mungkin Ada Cinta Lain yang Lebih Dalam

Bagaimana jika ada rasa cinta yang lebih dalam dari perasaan Anda saat ini? Cinta di mana Anda bisa bebas berbagi momen indah bersama orang yang spesial, tanpa harus selalu ‘kucing-kucingan’? Mulailah berpikir bahwa kebutuhan Anda akan perhatian, kepedulian dan rasa sayang mungkin bisa didapat dari hubungan asmara yang lain.
Fokuskan pada harapan kalau Anda bisa meraih masa depan yang lebih cerah daripada hubungan yang sekarang. Jika perlu, katakan berulang kali pada diri Anda, bahwa Anda akan jauh lebih bahagia jika melepaskannya dari sekarang.

3. Luapkan Rasa Marah

Saat si dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama kekasihnya, mungkin ada rasa marah, tapi Anda tidak bisa berbuat apa-apa karena posisi sebagai ‘orang ketiga’. Kenyataannya, Anda punya hak untuk marah, jadi luapkanlah rasa itu.
Rasa marah bisa diekpresikan dengan menangis, menulis dalam buku atau memukul-mukul sesuatu yang aman seperti boneka atau bantal. Setelah mengeluarkan rasa marah, hati pun jadi lebih tenang sehingga pikiran bisa lebih jernih untuk menentukan apa yang terbaik bagi Anda.
Setelah memutuskan mengakhiri kisah cinta terlarang ini, bulatkan tekad untuk menghapus semua kenangan yang pernah Anda alami bersamanya. Dikutip dari Love Lectures, selalu tekankan bahwa cinta segitiga akan lebih banyak menyebabkan sakit daripada cinta biasa, karena si dia harus membagi cintanya.
Jangan mencoba berteman dengan si dia, Anda bisa terjebak lagi dalam cinta segitiga dan akan sulit keluar untuk kedua kalinya. Boleh saja menjaga hubungan baik dengan memberi ucapan ulang tahun atau bertegur sapa saat bertemu. Tapi jangan sampai lebih dari itu.
Terakhir, jangan sampai perpisahan membuat depresi. Anda mungkin akan sedih, dan itu wajar. Tapi jangan meratapi nasib. Cari kesibukan atau ajak teman-teman pergi ke luar untuk karaoke, nonton dibioskop, makan di luar atau pergi ke taman hiburan untuk mencoba wahana yang menantang.
Semoga bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar